Rabu, 10 Juli 2013

Mount Bromo, East Java Most Beautiful Natural Painting

Jawa Timur memang beruntung memilikinya. Bromo terletak sekitar 85 km dari Surabaya. Daerah ini bisa dijangkau dari Probolinggo atau Malang. Jalur normal biasanya dari Probolinggo. Adapun dari Malang, kita harus melewati lautan pasir dengan pilihan dan jumlah kendaraan yang terbatas.

Di Bromo, orang biasa menyaksikan terbitnya matahari di sela Gunung Bromo jika dilihat dari lereng Gunung Pananjakan. Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif dan memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut.

Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi terbaik di Indonesia karena alam yang sangat indah dan keunikan budayanya. Di Bromo sudah banyak tersedia akomodasi yang memadai. Jika berkunjung pada bulan Kesada (bulan dalam kepercayaan masyarakat Bromo), kita bisa menyaksikan ritual Kesada, berupa upacara melarung hasil bumi ke kawah Gunung Bromo yang bergolak.

Bagi penduduk Bromo, yaitu suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan upacara dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari, setiap bulan purnama.

 Enjoying Sunrise on Pananjakan

Menyaksikan matahari terbit adalah momen terbaik menikmati alam Bromo. Agar bisa menikmatinya, kita harus berangkat naik jeep dari penginapan pukul 03.00 menuju Penanjakan. Mobil bisa kita sewa di penginapan. Atau, jika ingin menikmati pemandangan secara alami dan menyehatkan, kita bisa berjalan melewati jalan setapak menuju Penanjakan. Namun, untuk perjalanan seperti ini, kita sebaiknya menyewa pemandu yang sudah terbiasa menghadapi jalan dan medan di Bromo.
Di bukit Pananjakan kita bisa melihat Gunung Bromo dari atas, juga Gunung Batok dan Gunung Semeru. Saat matahari terbit, kabut masih menyelimuti bagian bawah Gunung Bromo sehingga panoramanya indah dan terasa penuh mistik.

Ocean Sand

Setelah menikmati sunrise, kita menuruni bukit menyaksikan lautan pasir yang sangat indah, seluas 15 km2 di kaki Gunung Bromo. Di lokasi ini ada tempat yang dinamai Pasir Berbisik karena di sanalah syuting film 'Pasir Berbisik' diadakan. Di sini juga terdapat kuil Hindu yang konon tidak hancur saat Bromo meletus.

Bromo Caldera

Agar bisa menikmati kaldera atau kawah Gunung Bromo, kita harus berjalan dari pura sejauh dua hingga tiga kilometer. Namun, jangan takut. Di sini kita bisa menyewa kuda dari penduduk Tengger dengan biaya Rp 50.000 – Rp 70.000. Namun, begitu tiba di tempat tujuan, kita masih harus menaiki sekitar 300 anak tangga untuk sampai di bibir kawah.

(AshokoBlog Group >> dikutip dari Kompas.com)

Indonesia Menggondol 6 Piala Di Asia Hairstyling and Make Up Competition

Congratulation Indonesia! Vemale mengucapkan selamat kepada tim dari Herry centro Make Up and HairDressing School yang sudah sukses memboyong 6 piala di ajang kompetisi make up dan hairdo di Hongkong. Asian Hairstyling and Make Up Competition adalah ajang tahunan bagi para pencinta make up dan hair do di Asia. Perlombaan yang sudah rutin dilakukan selama 37 tahun ini, kembali menggelar kompetisi pada tanggal 18 Juni 2013 lalu di Queen Elizabeth Stadium Hongkong.

Ajang ini sebenarnya terbuka untuk sekolah Make Up dan Hairdo manapun di Asia, dan untuk kompetisi tahun ini, Indonesia diwakili oleh anak-anak didik dari Herry Centro Make Up and HairDressing School. Saat ditanya, Herry Sudardja sebagai pemilik sekolah make up sekaligus pengajar di Herry Centro Make Up and HairDressing School mengatakan rasa bangga dan terharu atas piala yang berhasil dibawa oleh murid-muridnya, “kemenangan ini adalah hal yang tidak saya duga-duga mengingat ini adalah kali pertama murid-murid dari sekolah make up saya mengikuti lomba di ajang bertaraf internasional seperti kompetisi ini”, begitu dia menjawab saat ditanya perasaannya pada konferensi pers yang diadakan 8 Juli 2013 lalu di Moovina Lounge.

Total peserta yang mengikuti kompetisi itu sendiri sekitar kurang lebih 200 peserta dari 20 negara berbeda di Asia. Perlombaan yang dilakukan dalam waktu seharian itu menguji kecakapan dalam teknik bermake up, hairdo dan total look yang dihasilkan. Dari 30 kategori yang dilombakan, murid-murid sekolah make up dari sosok yang ramah disapa Herry Centro ini, berhasil menduduki urutan ke 2 se-Asia untuk kategori make up Bridal dan 5 pemenang lainnya menduduki juara di kategori Most Out Standing untuk 2 Bridal Make Up dan 3 Evening Make Up.

Untuk melengkapi tata rias para peserta lomba, model yang menjadi kanvas dalam kompetisi ini juga dibekali dengan busana karya desainer-desainer tanah air sebagai pendukung hasil akhir yang sempurna dari make up dan hairdo yang dilombakan. Para desainer yang ikut berkontribusi untuk acara ini adalah Danny Satriady, Billy Tjong, Imelda Kartini, Soko Wiyanto dan desainer asal Palembang Siung Siung. Hal yang mengagumkan dan patuh diacungi jempol Ladies karena Indonesia berhasil memboyong piala terbanyak.


Hal ini sungguh sangat mengejutkan bukan hanya bagi peserta dari Indonesia sendiri tetapi juga dari negara-negara pesaing lainnya. Sebut saja Jepang dan Cina yang sudah menjadi langganan sebagai pemenang di ajang ini. Dengan keberhasilan yang diraih oleh Indonesia, tentu hal ini membuat negara lain mulai waspada dengan kemampuan yang dimiliki oleh Indonesia. Selain itu, kemenangan yang diboyong oleh Herry Centro Make Up and HairDressing School dalam bidang seni ini sukses membuat nama Indonesia semakin muncul ke permukaan dunia internasional. Dan semoga hal ini bisa menjadi awalan dari prestasi dan keberhasilan Indonesia di mata dunia. Ayo Ladies, semangat bersama mengharumkan nama Indonesia.

(AshokoBlog Group >> dikutip dari Vemale.com)