dayak
Dayak
atau Daya (ejaan lama: Dajak atau Dyak) adalah kumpulan/federasi dari
berbagai subetnis Austronesia yang dianggap sebagai pendatang awal yang
mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan
Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan). Budaya masyarakat
Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang
Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
"perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama
kekeluargaannya. Suku bangsa Dayak terdiri atas enam Stanmenras atau
rumpun yakni rumpun Klemantan alias Kalimantan, rumpun Iban, rumpun
Apokayan yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun Murut, rumpun Ot
Danum-Ngaju dan rumpun Punan.
Senjata Tradisional / Traditional Weapons
lonjo (sejenis tombak)
Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras.
Sumpit Merupakan
senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm,
panjang 1,5 – 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter
lubang ¼ – ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek).
Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan
rotan dan telah di anyam. Anak sumpit disebut damek, dan telep adalah
tempat anak sumpitan.
Telawang/Perisai
Terbuat
dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar
30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna
tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.
Mandau and Dohong
Mandau Merupakan
senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap
keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk
tatahan maupun hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung,
ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung
atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama asli yang disebut “Mandau
Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”, merupakan barang yang mempunyai
nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Batu-batuan
yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa yang
telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei, Batu Mujat atau batu Tengger,
Batu Montalat.Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari
kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata
tradisional Indonesia. Berbeda dengan parang, mandau memiliki ukiran –
ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai
tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau
tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
Dohong, Senjata
ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam sebelah menyebelah.
Hulunya terbuat dari tanduk dan sarungnya dari kayu. Senjata ini hanya
boleh dipakai oleh kepala-kepala suku, Demang, Basir.
Mandau
Dohong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar