SELAMA ini, Kepulauan Mentawai
di Sumatera Barat, sering menjadi tujuan para peselancar dunia.
Padahal, selain keindahan lautnya, di Mentawai Anda juga dapat melihat
tato tertua di dunia.
Ke Sumatera Barat, jangan hanya menikmati Kota Padang. Anda dapat merasakan pengalaman tinggal di uma, rumah adat masyarakat lokal. Uma utama yang dimiliki kepala suku ukurannya cukup besar, dapat mencapai 400 meter persegi dengan dapur di bagian tengah. Tak hanya dapat berbaur langsung dengan penduduk lokal Kepulauan Mentawai, wisatawan juga dapat melihat kehidupan sehari-hari mereka. Tidak banyak yang tahu jika Mentawai memiliki tato, salah satu yang tertua di dunia. Tato di Mentawai dibuat dengan jarum kecil, bahannya adalah campuran tebu dan arang. Pembuatan tato ini cukup menyakitkan, bahkan bisa jadi sebulan setelahnya baru sembuh.
"Nama tatonya berbeda berdasarkan status sosial, misalnya penjaga hutan, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Jadi, orang Mentawai memposisikan tato sebagai identitas, bahkan dulu sebagai penutup kulit," kata Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, di JakartaTak hanya dapat berbaur langsung dengan penduduk lokal Kepulauan Mentawai, wisatawan juga dapat melihat kehidupan sehari-hari mereka. Tidak banyak yang tahu jika Mentawai memiliki tato, salah satu yang tertua di dunia.
Tato di Mentawai dibuat dengan jarum kecil, bahannya adalah campuran tebu dan arang. Pembuatan tato ini cukup menyakitkan, bahkan bisa jadi sebulan setelahnya baru sembuh.
"Nama tatonya berbeda berdasarkan status sosial, misalnya penjaga hutan, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Jadi, orang Mentawai memposisikan tato sebagai identitas, bahkan dulu sebagai penutup kulit," kata Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, di Jakarta.
Ke Sumatera Barat, jangan hanya menikmati Kota Padang. Anda dapat merasakan pengalaman tinggal di uma, rumah adat masyarakat lokal. Uma utama yang dimiliki kepala suku ukurannya cukup besar, dapat mencapai 400 meter persegi dengan dapur di bagian tengah. Tak hanya dapat berbaur langsung dengan penduduk lokal Kepulauan Mentawai, wisatawan juga dapat melihat kehidupan sehari-hari mereka. Tidak banyak yang tahu jika Mentawai memiliki tato, salah satu yang tertua di dunia. Tato di Mentawai dibuat dengan jarum kecil, bahannya adalah campuran tebu dan arang. Pembuatan tato ini cukup menyakitkan, bahkan bisa jadi sebulan setelahnya baru sembuh.
"Nama tatonya berbeda berdasarkan status sosial, misalnya penjaga hutan, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Jadi, orang Mentawai memposisikan tato sebagai identitas, bahkan dulu sebagai penutup kulit," kata Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, di JakartaTak hanya dapat berbaur langsung dengan penduduk lokal Kepulauan Mentawai, wisatawan juga dapat melihat kehidupan sehari-hari mereka. Tidak banyak yang tahu jika Mentawai memiliki tato, salah satu yang tertua di dunia.
Tato di Mentawai dibuat dengan jarum kecil, bahannya adalah campuran tebu dan arang. Pembuatan tato ini cukup menyakitkan, bahkan bisa jadi sebulan setelahnya baru sembuh.
"Nama tatonya berbeda berdasarkan status sosial, misalnya penjaga hutan, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Jadi, orang Mentawai memposisikan tato sebagai identitas, bahkan dulu sebagai penutup kulit," kata Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, di Jakarta.
(ASHOKO MEDIA KOTA TEGAL >> dikutip dari Okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar